SUMENEP, 10 Maret (Selaksa) – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumenep bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan melakukan inspeksi di Pasar Anom, merespons laporan masyarakat terkait dugaan peredaran minyak goreng Minyak Kita palsu.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sumenep, Dadang Dedy Iskandar, mengatakan tidak ditemukan adanya indikasi pemalsuan Minyak Kita dalam pengecekan tersebut.
“Kami sudah menelusuri beberapa toko dan tidak menemukan produk yang diduga palsu. Namun, memang ada perbedaan kemasan dan harga di pasaran,” kata Dadang.
Inspeksi dilakukan di sejumlah toko. Dalam kegiatan tersebut, Minyak Kita ditemukan dalam kemasan botol dan pouch/refill dengan harga berkisar Rp 15.000 hingga Rp 18.000 per liter.
Selain pengecekan langsung, Tim Satgas Pangan Sumenep mengambil sampel untuk uji tera. Hasilnya, kemasan pouch/refill memiliki berat bersih sesuai standar, yaitu 1 liter. Sementara itu, ada beberapa kemasan botol yang volumenya kurang dari 1 liter.
Inspeksi ini melibatkan TPID, Satgas Pangan, serta perwakilan Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Bappeda, dan UPT Pasar Anom.
Dadang menegaskan, TPID Sumenep ke depan akan terus memantau peredaran Minyak Kita secara berkala. (Al/Red)