SUMENEP – Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami remaja, terutama di kalangan remaja putri. Kondisi ini kerap dianggap sepele, padahal dampaknya bisa panjang, mulai dari menurunnya konsentrasi belajar hingga memengaruhi kesehatan generasi berikutnya.
Berangkat dari kondisi tersebut, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep bersama Tim Penggerak PKK setempat menggencarkan Gerakan Remaja Bebas Anemia (Gebas Mia).
Baru-baru ini, Kamis, 6 November 2025, kegiatan gerakan remaja bebas anemia digelar di MTs Al-Karimiyah Beraji, Kecamatan Gapura, dengan melibatkan puluhan siswi.
Kepala Dinkes P2KB Sumenep, drg. Ellya Fardasah, menjelaskan bahwa anemia merupakan kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari normal, sehingga pasokan oksigen ke jaringan tubuh menjadi kurang.
“Di antara akibatnya, seseorang akan mudah lelah, sulit fokus belajar, mengganggu kebugaran dan produktivitas. Jika berlanjut hingga dewasa, anemia juga bisa berdampak pada kesehatan ibu hamil dan anak,” ujar Ellya.
Menurutnya, penyebab utama anemia pada remaja adalah kekurangan zat besi akibat pola makan yang tidak seimbang. Gaya hidup modern yang cenderung memilih makanan cepat saji dan kurang mengonsumsi sayur serta protein hewani membuat risiko anemia meningkat.
Melalui kegiatan Gebas Mia ini, kami ingin menanamkan kebiasaan sederhana, khususnya di kalangan remaja puteri, seperti makan bergizi seimbang dan rajin berolahraga,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ellya menyebut bahwa upaya pencegahan anemia tidak cukup hanya dilakukan dengan pembagian tablet tambah darah (TTD), tapi juga melalui edukasi yang berkelanjutan, termasuk di sekolah-sekolah.
“Kegiatan Gebas Mia ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Sumenep dalam memperkuat sektor kesehatan dan menyiapkan generasi muda yang sehat, produktif, dan berdaya saing,” tambahnya. (Al/Red)









