MOJOKERTO, (Selaksa) – Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kabupaten Sumenep menegaskan pentingnya kemandirian ekonomi media lokal sebagai salah satu syarat penting untuk menjaga independensi redaksional.
Hal itu disampaikan Ketua JMSI Sumenep, Supanji, dalam rapat kerja (raker) yang digelar di Mojokerto, Jawa Timur, pada 12–14 Oktober 2025, mengusung tema “Meneguhkan Peran JMSI: Solidaritas Organisasi dan Kemandirian Media Siber.”
Panji, sapaan akrab Supanji, menegaskan bahwa kemandirian ekonomi menjadi fondasi utama keberlanjutan dan kebebasan media.
Menurut dia, tanpa kekuatan finansial, sulit bagi media menjaga independensi editorial di tengah tekanan ekonomi dan politik yang kerap terjadi.
“Oleh karena itu, JMSI mendorong setiap anggotanya untuk mengembangkan model bisnis yang sehat dan berbasis etika pers,” ujarnya.
Dia menilai banyak media lokal yang masih bergantung pada iklan institusional atau bantuan pemerintah daerah. Kondisi ini, sambungnya, berpotensi menurunkan daya kritis dan kebebasan redaksional.
Karena itu, JMSI berkomitmen untuk mendorong anggotanya mencari alternatif sumber pendanaan yang berkelanjutan tanpa mengorbankan integritas jurnalistik.
“Media harus mampu berdiri di atas kaki sendiri. Hanya dengan kemandirian ekonomi, independensi redaksi bisa dijaga,” kata Panji.
Sekadar diketahui, selain menyusun langkah organisasi ke depan, Raker JMSI Sumenep di Mojokerto kali ini juga menjadi ruang konsolidasi untuk memperkuat peran media siber sebagai pengawal transparansi publik dan demokrasi lokal.
“Kami tidak ingin JMSI hanya dikenal sebagai sebuah nama organisasi. Melalui Raker ini, kami berharap JMSI Sumenep bisa menjadi role model organisasi yang melahirkan media siber berintegritas, profesional, dan mandiri,” pungkasnya. (Al/Red)