SUMENEP, 3 Mei (Selaksa) – RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep menilai fasilitas terapi hiperbarik atau Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) sangat relevan dengan karakteristik geografis daerah ini yang terdiri dari banyak kepulauan dan memiliki ribuan nelayan serta penyelam tradisional.
Hal itu disampaikan Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Erliyati, saat mendampingi Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim, menjajal langsung terapi hiperbarik milik Lembaga Kesehatan Kelautan (Lakesla) TNI AL, Jumat (2/5).
“Terapi oksigen hiperbarik ini sangat diperlukan. Selain membantu penyelam, terapi ini juga bisa digunakan untuk menangani sejumlah penyakit yang berkaitan dengan kekurangan oksigen pada jaringan tubuh,” ujarnya.
Saat ini, lanjut dokter Erli, sapaan akrab Erliyati, Lakesla hanya memiliki ambulans hiperbarik portabel. Untuk pengadaan fasilitas tersebut, dibutuhkan anggaran sekitar Rp5 miliar.
“Kebutuhan anggarannya memang cukup lumayan besar, ya, sekitar kurang lebih di angka 5 miliar lah,” ungkapnya.
Namun demikian, dengan potensi daerah kepulauan dan jumlah pasien yang bisa ditangani, pihaknya berharap Pemkab Sumenep bisa memberi perhatian dan merealisasikan pengadaan alat tersebut.
“Kami berharap ada atensi khusus karena ini akan menjadi layanan penting untuk masyarakat Sumenep,” tambahnya. (Al/Red)