SUMENEP, 11 April (Selaksa) – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Virzannida Busyro, menyoroti meningkatnya kasus tuberkulosis (TBC) dalam beberapa bulan terakhir di Kabupaten Sumenep.
Politisi PKB yang juga seorang dokter ini menegaskan, TBC bukanlah penyakit yang harus ditakuti apalagi dianggap aib. Menurutnya, penyakit tersebut dapat disembuhkan asalkan segera ditangani dengan baik.
“Kalau ada batuk berdahak lebih dari dua minggu, berat badan turun, nafsu makan menurun, dan sering berkeringat di malam hari, saya sarankan segera lakukan skrining ke puskesmas atau klinik terdekat,” ujarnya kepada media, Jumat (11/4).
Dokter Virzan, sapaan akrabnya, menilai stigma negatif terhadap TBC justru memperparah penyebarannya. Padahal, kata dia, dengan pengobatan yang adekuat dan pendampingan yang tepat, TBC bisa disembuhkan.
“Kalau tidak ditangani, risikonya sangat tinggi. Bukan hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga orang-orang di sekitar,” tegasnya.
Komisi IV DPRD Sumenep, lanjutnya, terus mendorong upaya pencegahan dan pengobatan TBC, termasuk mendukung imunisasi wajib untuk anak-anak. Salah satunya melalui imunisasi BCG sejak dini agar anak memiliki daya tahan terhadap TBC.
Ia juga mengapresiasi kinerja Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep bersama puskesmas yang dinilainya sudah cukup maksimal dalam dua tahun terakhir.
“Kalau sekarang banyak kasus yang terjaring, itu bukti kader-kader anti TBC kita bekerja. Mereka berhasil menjangkau warga dan mengedukasi dengan baik,” katanya.
Program Kader Anti TBC, lanjutnya, merupakan strategi penting dalam memutus rantai penularan. Para kader melakukan pendekatan langsung ke masyarakat, mendeteksi gejala, hingga mendampingi pasien selama pengobatan.
Namun ia menekankan, kesadaran masyarakat tetap menjadi kunci utama. “Pasien harus didampingi hingga sembuh total. Tidak boleh berhenti minum obat di tengah jalan,” pungkasnya. (Al/Red)