SUMENEP, 3 Maret (Selaksa) – Menjelang sore, hiruk-pikuk di sepanjang Jalan Dr. Soetomo, Sumenep, semakin ramai. Warga berjejal di antara ratusan lapak yang menjajakan aneka kudapan berbuka puasa. Ada yang sibuk memilih kolak pisang, es cendol, hingga olahan kekinian seperti corndog dan takoyaki.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Festival Bazar Takjil Ramadan 1446 Hijriah ini selalu menjadi ajang berburu kuliner sekaligus ladang rezeki bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Bazar yang digagas Pemkab Sumenep ini bakal berlangsung sejak 1 hingga 28 Maret 2025. Tahun ini, setidaknya 143 stan resmi didirikan, sementara 40 pedagang lain berjualan tanpa stan di sepanjang jalan.
“Bazar ini tidak saja akan membantu masyarakat mendapatkan menu berbuka puasa, tapi juga menggerakkan ekonomi, khususnya pelaku UMKM,” ujar Wakil Bupati Sumenep, KH Imam Hasyim, saat membuka acara di depan Labang Mesem Keraton Sumenep, Senin (3/3).
Dalam kesempatan ini, Kiai Imam Hasyim mengingatkan para pedagang untuk tidak hanya mengedepankan cita rasa, tapi juga kebersihan dan keamanan pangan.
“Masyarakat harus bisa menikmati makanan berbuka tanpa khawatir soal kesehatan. Ini penting agar bazar tetap diminati dari tahun ke tahun,” katanya, lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Moh Iksan, menyebut bahwa pendapatan para pedagang terbilang cukup menjanjikan.
“Berdasarkan laporan, UMKM yang berjualan di Bazar Takjil Ramadan rata-rata memperoleh penghasilan Rp750 ribu hingga Rp1 juta per hari sejak 1 Februari hingga 2 Februari 2025 kemarin,” kata Iksan. (Ron/Al)