SUMENEP (Selaksa) – Langit Sumenep siang itu tampak lebih sibuk dari biasanya. Setelah sekian lama hening tanpa deru baling-baling pesawat komersil, Jumat siang, 10 Oktober 2025, suara khas mesin turboprop milik Wings Air kembali menggema di atas landasan Bandara Trunojoyo. Pesawat jenis ATR 72 itu mendarat mulus pukul 12.35 WIB.
Penerbangan reguler ini menjadi tanda kembalinya jalur udara yang menghubungkan Sumenep dengan Surabaya. Wings Air dijadwalkan terbang dua kali seminggu, setiap Senin dan Jumat.
Dari Bandara Juanda, pesawat lepas landas pukul 12.05 WIB dan kembali dari Sumenep pada pukul 13.05 WIB. Waktu tempuhnya singkat, hanya sekitar 30 menit.
“Total penumpang dalam penerbangan perdana ada 91 orang. Enam puluh dari Sumenep ke Surabaya, dan 31 dari Surabaya ke Sumenep,” ujar Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Trunojoyo Sumenep, Falatehan Hasudungan.
Ia mengatakan, harga tiket Wings Air dipatok Rp700 ribu per penumpang, sepenuhnya bersifat komersial tanpa subsidi dari pemerintah. “Murni komersial. Tidak ada subsidi seperti pesawat perintis,” katanya.
Kembalinya Wings Air ke Sumenep bukan sekadar soal transportasi. Jalur udara ini juga menghidupkan kembali harapan akan geliat ekonomi dan pariwisata di ujung timur Pulau Madura.
“Harapan kami, ke depan Bandara Trunojoyo tak hanya dilayani Wings Air. Semakin banyak maskapai yang masuk, akan semakin baik untuk mobilitas masyarakat dan perekonomian daerah,” ujar Falatehan. (Al/Red)